orang pasti bertanya untuk apa ada kematian

bukankah kematian hanya menyisakan sedih

bukankah kematian justru meninggalkan duka

akankah selamanya kematian bermusuhan dengan senyum?

apakah kematian masih relevan?

bertanya

dan bertanya tentang

kematian

cobalah melarikan diri dari malakut maut

hidup di gua gelap pekat

atau bangun benteng menjulang

untuk menahan serbuan izrail

untuk mereka yang hidup untuk diri sendiri

kematian akan tampak merah

hidup adalah sekedar hitam

dan mempertahankannya

dan ia hidup sebagai orang kerdil

dan mati sebagai itu pula

dan bangkit layaknya hal itu pula

lalu bacalah!

selalu lupa untuk apakah kehidupan

akankah selamanya kehidupan beranjak tua?

akankah hidup kita selalu hanya berputar dalam area sepelemparan batu?

bukankah kehidupan hanya sekelumit

bukankah kita hanya setitik quark dalam makrokosmos:

Alam Semesta!

jawab

jawablah kehidupan

jawab

bagi orang-orang ini

yang hidup bagi orang lain

untuk mereka yang berani menghadapi hidup

dan tegak menyambut kematian dengan senyum

ia takkan menyerah pada gunung, selama masih bisa didaki

tubuhnya takkan tenggelam di samudera, asalkan masih ada pulau untuk dituju

jiwanya takkan menunduk pada berhala, jika disini selalu ada Sang Maha

dia akan hidup sebagai orang besar

takkan mati selamanya

ketika kematian hanyalah perhentian sejenak menuju kehidupan lain

ketika harap memenangkan dirinya dari sekedar takut

ketika itu mati jadi tak lagi relevan