aku berlayar di senja hari di kala burung mulai ke peraduan

sampanku sederhana dari kayu kelapa saja

aku juga hanya tukang dayung belaka hanya bisa usaha sekeras tenaga sambil berpikir bagaimana agar aku bisa mendayung sambil terlelap

senang aku bicara dengan sesama penumpang, jika sendiri aku melamun saja.

aku hanya tukang dayung belaka, tapi ku punya nakhoda istimewa

jika malam makin pekat, aku mesti menyapa rasi bintang tapi nakhodaku yang memberi bintang pada langit malam jika badai makin dekat dan menghebat, gigiku gemeretuk rasa takut. tapi nakhodaku tak pernah pergi jauh, bahkan ia selalu dekat.

maka biar kutitipkan saja asaku pada senja yang berkabut karena nakhodaku penjinak matahari.