betapa kami masih dalam musim pancaroba…

Pagi masih gerimis, Sore sudah gersang

Subuh disiram gemericik pencerahan, Ashar telah menguning daun. meranggas.

“Tak bisa diharapkan!” kecewa petani. “Tak konsisten!” tuduh komentator cuaca.

Kami tak berani menjawab, hanya bisa pasrah dan bergantung pada Sang Pembolak-balik Awan. Hanya menitipkan harapan kecil bahwa suatu waktu di ujung hariku Dia kan memberi jalan pelangi.