View this post on Instagram

A post shared by Hanief Utama (@haniefutama)

I’m looking for a hard headed woman

One who will take me for myself

And if I find my hard headed woman

I won’t need nobody else, no, no, no

Yusuf Islam, atau Cat Stevens sebelum ia memeluk Islam, adalah salah satu musisi favorit saya. Lagu-lagu seperti Where Do the Children Play dan Father and Son terkesan sederhana tapi memiliki makna dalam. Salah satu lagu Yusuf favorit saya adalah Hard Headed Woman, karena ia selalu mengingatkan kepada Mifta.

Mifta is a hard headed woman. Kami memiliki karakter yang berbeda 180 derajat. Saya pendiam, malas berkonflik, dan berfilosofi hidup mengalir seperti air. Sementara Mifta senang mengobrol, tegas berprinsip, dan memiliki cita-cita kuat.

Saat kami pertama kali berkenalan, syarat ia mau menikah dengan saya adalah kalau saya mau menemani dia sekolah S3, dimana pun itu. Bulan ini genap sepuluh tahun sejak pertemuan itu. Bulan ini pula akhirnya Mifta berhasil mempertahankan tesis doktoralnya di depan tim penguji University of Nottingham. Alhamdulillah.

Tesis ini lahir bukan tanpa kesulitan, bahkan sebaliknya. Mifta harus berjibaku belajar, meneliti, dan menulis sambil hamil dan melahirkan. Belum lagi kesulitan akademik seperti kekurangan data, drama kampus, dan pergantian supervisor. Di tengah-tengah seabrek aktivitasnya, ia juga masih berbaik hati memasak untuk keluarga.

Puncaknya adalah 2021-2022: lockdown pandemi, beasiswa selesai kontraknya, dan visa yang sudah habis masa berlakunya membuat kami memutuskan untuk pulang ke tanah air padahal tesisnya belum selesai. Ia harus membawa serta tugasnya 12000 kilometer dari Nottingham ke Jogja. Teknologi membantu, tapi 6-7 jam perbedaan zona waktu tentu berpengaruh. Studi yang harusnya selesai dalam waktu 4 tahun, terpaksa harus diperpanjang hingga lebih dari 5 tahun.

Mifta is a hard headed woman. Berbagai macam kesulitan itu ia lakoni untuk mencapai cita-citanya. Pada masa-masa tertentu tentu ada saatnya ia merasa hampir putus asa, dan saya cuma bisa mendengarkan, menggenggam tangan dan memeluknya. Kemudian ia bangkit lagi, dan maju lagi.

Yusuf, I think I’ve found my own hard headed woman, her name is Mifta Pratiwi Rachman, Ph.D.